Home
Harta Kekayaan Kaban Keuangan Tapsel terus meningkat tiap Tahun | Wabup Dampingi Paban VI/Taswilnas Ster TNI Serahkan Bansos ke Warga Rupat | Dinkes Bengkalis Periksa Kesehatan 408 JCH Sebelum ke Tanah Suci | Tim Anev SI-ABK Polda Riau Evaluasi Kinerja Personel Polres Rokan Hilir | Tokoh Muda Rohil, Zakifri Kembalikan Formulir Pendaftaran Bacakada di Sejumlah Parpol | 792 CJH Kampar Akan Berangkat Pada Musim Haji 2024
Rabu, 08 Mei 2024
/ DPRD Prov. Riau / 20:26:53 / Sikapi Masalah Limbah, DPRD Riau Berencana Turun ke Lapangan  /
Sikapi Masalah Limbah, DPRD Riau Berencana Turun ke Lapangan 
Selasa, 28/01/2020 - 20:26:53 WIB

Realitaonline.com, Pekanbaru - Kasus pencemaran lingkungan yang diduga melibatkan PT. Mitra Agung Swadaya (MAS), menuai sorotan dari anggota DPRD Riau, Manahara Napitupulu. Politisi asal Partai Demokrat itu berencana akan turun ke lapangan. "Pemkab dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabuaten Inhu semestinya segera melakukan klarifikasi kesana lah. Periksa AMDAL nya. Jangan dibiarkan berlarut-larut. Perusahaan juga harus mengevaluasi sistim pengelolaan limbah mereka", tegas anggota Komisi II DPRD Riau itu menyikapi keresahan masyarakat atas matinya sejumlah ikan di Sungai Binio Desa Koto Medan Kec. Kelayang Kab. Inhu, Senin (27/01/20). Ia pun mendesak DLH Inhu untuk melakukan tindakan riil terhadap perusahaan yang dinilai melakukan pencemaran lingkungan sesuai peraturan dan perundang-undangan yang ada. Manahara mengatakan, dampak pencemaran lingkungan sangat besar konsekwensinya bagi masyarakat. Apalagi Sungai Binio menjadi tempat aktifitas masyarakat yang airnya sering dikonsumsi. "Dengan adanya informasi ini saya nanti akan kesana. Sekaligus juga mengunjungi daerah pemilihan saya disana," ucap politisi Dapil Inhu - Kuansing tersebut. Seperti diketahui pencemaran lingkungan yang diduga berasal dari PKS PT MAS Kelayang sudab berlangsung lama. Terbaru, masyarakat Desa Koto Medan, Kecamatan Kelayang, Kabupaten Inhu, Riau kembali dikejutkan dengan matinya sejumlah satwa di sungai Binio yang terapung mati.  "Kejadian ikan mati di sungai Binio bukan baru kali ini aja. Satu bulan sekali atau dua bulan sekali binatang satwa seperti ikan, kura-kura, ular dan binatang lainnya mati karena keracunan limbah PKS PT MAS yang sengaja dibuang ke sungai." terang Andalas Sekretaris BPD Desa Kota Medan saat turun kelapangan, Rabu (8/1/2020). (fin)

   
 
 
 
 
 

Alamat Redaksi & Iklan :
 
Jl. Garuda No. 76 E Labuhbaru
Pekanbaru, Riau-Indonesia
  Mobile  : 081268650077
Email : yhalawa2014@gmail.com